60 relawan pemulasaran jenazah yang sudah mendapatkan pelatihan dilepas untuk ditempatkan di enam rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Gresik.
Puluhan relawan menurut Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) berasal dari berbagai kalangan. Mulai kelompok organisasi, komunitas hingga masyarakat umum.
“Nanti sore sudah kami tempatkan di masing-masing rumah sakit yang telah ditentukan,” katanya Rabu (21/7/2021).
Gus Yani menyampaikan, para relawan itu sebelumnya sudah melewati screning kesehatan. Dari 100 pendaftar, 60 orang yang berhasil lolos. Mereka semua tidak punya penyakit bawaan.
“Mereka lima hari kerja dan dua hari libur. Sistem kerjanya kita buat bergantian, sif pagi, siang dan sif malam,” ungkapnya.
Atas nama pemerintah, Gus Yani memberikan apresiasi terhadap para relawan tersebut. Mereka terpanggil untuk membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
“Mudah-mudahan ini menjadi amal baik kita semua,” imbuh bupati berusia 36 tahun itu didampingi Wabup Aminatun Habibah dan Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail serta perwakilan polisi dan Ketua PN Gresik, Wiwin Arodawanti.
Selain relawan pemulasaran, pemerintah juga mencari relawan tenaga kesehatan (nakes). Sampai saat ini sudah 151 yang sudah mendaftar.
“Relawan nakes ini nantinya akan membantu proses vaksinasi di tempat yang sudah ditentukan,” pungkasnya.
Salah satu relawan pemulasaran, Juliati mengatakan, selama ini dirinya menjadi petugas pemulasaran jenazah di desa. Namun, sejak pandemi, tidak bisa bertugas lantaran tidak mempunyai alat pelindung diri (APD).
“Kesempatan ini saya diambil untuk menjadi bekal amalan menghadap Allah. Meskipun kita tidak meninggal karena Covid, tapi kita akan meninggal karena hal lain,” ujarnya. (Tik)