Untuk meringankan beban gakin seiring meningkatnya harga sembako serta kebutuhan hidup sehari-hari, Gubernur Jawa Timur, Dr. Soekarwo membagikan 5.000 paket sembako gratis. Pembagian paket sembako ini berlangsung di alun-alun kecamatan Benjeng, Minggu, (29/7).
Pembagian 5000 paket sembako yang berisi 5 kg beras jenis premium, 2 kg gula pasir, 1 L minyak goreng, kecap, serta 5 bungkus mi instan kepada masyarakat miskin Gresik ini disaksikan oleh Bupati Gresik dan segenap muspida Gresik.
Dalam sambutannya Gubernur menyatakan harga kebutuhan pokok dibeberapa daerah sudah turun. Katanya, di pasar Benjeng harga beras premium turun, dari Rp. 8.500 menjadi Rp. 8.300. Gula pasir dari semula Rp. 12.600 menjadi Rp. 12.000, minyak goreng curah dari Rp. 11.000 menjadi Rp. 10.500. Hanya telur yang mengalami kenaikan dari semula Rp. 17.000 menjadi Rp. 17.500.
Menurut Gubernur yang kehadirannya ke Benjeng didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf penurunan kebutuhan pokok ini karena Gubernur memberikan subsidi transportasi angkutan sembako. Menurut Gus Ipul yang diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato, katanya ” hanya Provinsi Jawa Timur yang harga sembakonya mengalami penurunan. Hal ini karena gubernur memberikan subsidi angkutan sembako” katanya.
Sementara Bupati Gresik pada kesempatan itu melaporkan tentang perkembangan masyarakat Gresik. Dalam setahun kepemimpinnya telah terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dari sebelumnya yang hanya 6,69 persen tumbuh menjadi 7,36 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur serta Nasional, kata Sambari.
Sementara Sekda Gresik M. Najib melalui kabag humas menjelaskan, bingkisan sembako ini diberikan kepada sekitar 5000 masyarakat miskin. Total paket sembako yang diterimakan senilai Rp. 100 ribu tiap paket sekedar membantu kesulitan masyarakat untuk mendapatkan sembako.
Dengan paket sembako ini setidaknya dapat memenuhi kebutuhannya pada beberapa hari kedepan. Namun demikian, pemberian paket sembako ini juga dapat menekan harga sembako agar tidak meroket. Ujarnya melalui kabag humas, Andhy Hendro Wijaya. (Sdm).
Editor: Sutikhon