Kabargresik_ Mengurai benang merah Teror malam Idul Fitri di desa Cangaan Ujunghpangkah memang tidak mudah, namun kabargresik.com mencoba mengumpulkan serpihan informasi dari masyarakat untuk mencari titik terang persoalan, salah satunya adanya seorang warga mengidentifikasi dimungkinkan pelaku dengan menggunakan sepeda motor 2 tak.
Jalan masuk desa Cangaan pada pergantian pagi (sekitar pukul 02.00wib) memang sepi, walau hari itu (Jumat, 17/7) adalah hari raya Idul fitri tapi tidak tampak orang hilir mudik, maklum jalan masuk desa Cangaan tidak cukup penerangan dan jalan desa tersebut bukan jalan umum untuk akses masuk desa lainnya.
Namun hentakan gas motor membangunkan seseorang untuk melihat situasi diluar rumah. Mata pria yang sudah berumur tersebut dikejutkan dengan jilatan api di gudang selep milik H Amari yang bersebelahan dengan kandang ternak tersebut.
“Saya kaget mendengar sepeda motor yang diblayer dan keluar rumah, eh tak tahunya ada kandang terbakar,” ujar pria yang tidak mau disebut namanya. Dan langsung menyiramkan air dengan ember seadanya.
BACA BERITA LAINNYA: Teror “ISIS” dimalam hari raya
Bagaimana dengan teror di 3 rumah yang ditulisi dengan tulisan ISIS yaitu rumah milik H Amari, Abdul Latif dan Ngatemo, kabargresik.com mendatangi 2 rumah dari 3 rumah warga yang ditulisi oleh penteror dengan tulisan ISIS. Saat mendatangi rumah Abdul Latif, tampak ada tulisan “kumpulan ISIS” ditembok rumah dan pintu rumah.
Rumah milik Abdul Latif jaraknya kurang dari 100 meter dari balai desa Cangaan dan akses jalannya merupakan jalan utama desa, namun rumah Abdul Latif mempunyai halaman yang panjangnya sekitar 6 meter, kabargresik.com mencoba rekontruksi tulisan tersebut untuk mengukur waktu pembuatan, dari uji coba yang dilakukan untuk menggambarkan berapa waktu pelaku membuat tulisan tersebut ternyata dibutuhkan waktu sekitar 1 menit untuk menuliskan kalimat “kumpulan ISIS” ditembok rumah milik Abdul latif.
Karena tulisan menggunakan cak semprot, maka saat pelaku menulis akan terdengar desis angin dari cat semprot tersebut. Sayangnya baik Abdul latif maupun keluarganya tidak mendengarkan apa-apa saat kejadian tersebut. “Tidak mendengar apa-apa, keluarga yang lain juga tidak,” ujar Latif saat ditemui dirumahnya, jumat (17/7).
Sementara itu rumah H Amari berada di utara balai desa Cangaan, lokasinya masuk ke barat dan jalannya agak menanjak. Rumah yang juga digunakan sebagai tempat praktik dokter anaknya itu ditulisi oleh penteror dengan kata-kata ISIS tepat ditembok rumah jumlahnya 2. Akses rumah H Amari bisa langsung menuju desa tetangga (Ngemboh), rumah H Amari juga mempunyai halaman rumah dan tidak berpagar.
Sama dengan Abdul Latif, H Amari dan keluarga juga tidak mendengar apa-apa saat rumahnya di tulisi dengan kata-kata ISIS. Apakah pelaku teror antara tulisan ISIS dengan kebakaran gudang selep dan kandang H Amari pelakunya sama. Tugas Polisi lah mengungkap kasus ini
Sebelumnya, Teror malam hari raya Idul Fitri 1436 H dialami sejumlah warga di desa Cangaan Ujung pangkah Gresik. Tiga rumah tokoh masyarakat diteror dengan tulisan ISIS. Penteror juga membakar gudang selep milik H Abdul Latif. Saat ini kasus teror ditangani Polsek Ujungpangkah (Tim kabargresik)
Bagaimana kelanjutan kasus ini ikuti terus berita-berita terbaru di kabargresik.com